HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi penurunan jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari 225 titik pada Senin (15/4) menjadi 203 titik pada Selasa (16/4).
“Masing-masing titik panas tersebut terpantau mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA setiap harinya,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Rabu 17 April 2024.
Sebaran titik panas ini telah disampaikan ke pihak terkait seperti Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
Sebanyak 225 titik yang terdeteksi pada Senin (15/4) tersebar pada tujuh daerah yakni Kota Balikpapan (1), Bontang (4), Kabupaten Paser (1), Kutai Barat (27), Kutai Timur (93), Kutai Kartanegara (77), dan Kabupaten Berau (22).
Sedangkan 203 titik panas yang terpantau kemarin tersebar pada enam daerah yakni Kota Bontang (7), Kabupaten Paser (1), Kutai Barat (23), Kutai Timur (93), Kutai Kartanegara (53), dan Kabupaten Berau (26).
Rinciannya pada tujuh titik panas di Bontang, semuanya berada di Kecamatan Bontang Selatan dengan tingkat kepercayaan menengah dan rendah, satu titik di Paser berada di Kecamatan Batu Sopang dengan tingkat kepercayaan menengah.
“Di Kutai Barat dengan 23 titik tersebar pada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bongan (6), Jempang (6), dan Kecamatan Muara Pahu (11) dengan tingkat kepercayaan menengah dan rendah,” ujarnya.
Kabupaten Kutai Timur yang terpantau 93 titik panas tersebar pada 10 kecamatan yakni Sangatta Utara (2), Bengalon (20), Karangan (2), Kaubun (4), Kongbeng (13), Muara Ancalong (8), Muara Wahau (21), Rantau Pulung (12), Telen (6), dan Kecamatan Teluk Pandan (5), dengan tingkat kepercayaan menengah dan rendah.
Kabupaten Kutai Kartanegara dengan 53 titik panas tersebar pada sembilan kecamatan yakni Kembang Janggut (3), Tenggarong Seberang (2), Anggana (2), Kenohan (7), Loa Kulu (1), Marang Kayu (19), Muara Badak (3), Muara Kaman (14), dan Muara Wis (1), dengan tingkat kepercayaan menengah dan rendah.
Di Kabupaten Berau dengan 22 titik panas tersebar pada lima kecamatan yakni Kelay (4), Pulau Derawan (11), Sambaliung (5), Segah (2), Tabalar (3), dan Kecamatan Teluk Bayur (1), dengan tingkat kepercayaan menengah dan rendah.
Mengingat jumlah titik panas masih tinggi, kata dia, maka semua pihak diminta selalu waspada dan saling mengingatkan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan.
“Hal ini perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga hal ini menyebabkan dahan, ranting, dan daunnya mengering yang rawan terjadi kebakaran,” ucap Diyan. (ANT)