Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

5 Fokus Utama RPJMD Kutim 2025–2029, Ardiansyah: Harus Inklusif dan Berkelanjutan!

10 April 2025 | April 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-10T05:12:01Z

Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mulai menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kutim 2025–2029, yang bakal menjadi arah utama pembangunan lima tahun ke depan. Dokumen strategis ini tengah dipersiapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan dipaparkan langsung dalam audiensi bersama Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, Rabu (9/4/2025) di ruang kerja bupati.

Kepala Bappeda Kutim, Noviari Noor, dalam presentasinya menyampaikan bahwa rancangan awal RPJMD ini mengintegrasikan berbagai sektor kunci seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga pemberdayaan masyarakat.

"Rancangan ini mencakup berbagai sektor penting, termasuk infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat, yang diharapkan dapat membawa Kutai Timur menuju pembangunan yang lebih maju dan berkelanjutan," jelas Noviari Noor.

Ia juga menambahkan bahwa penyusunan dokumen ini tetap berpegang pada visi dan misi kepala daerah, serta mempertimbangkan kondisi riil, tantangan, dan kebutuhan strategis yang dihadapi Kutim.

"Dokumen ini tidak hanya menjadi instrumen perencanaan, namun juga menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan dan program pembangunan tahunan," tegasnya.

Bupati Ardiansyah Sulaiman menyambut baik rancangan tersebut dan menggarisbawahi pentingnya perencanaan yang menyeluruh dan kolaboratif. Menurutnya, RPJMD merupakan peta jalan yang akan memandu arah kebijakan pembangunan Kutai Timur selama lima tahun ke depan.

"Rancangan awal ini harus benar-benar mencakup seluruh aspek penting dalam pembangunan daerah. Kita tidak bisa bekerja secara parsial, perlu ada sinergi antarsektor dan partisipasi dari semua pihak," kata Ardiansyah.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan Kutim tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah daerah, melainkan memerlukan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, termasuk sektor swasta.

"Saya berharap seluruh stakeholder dapat memberikan kontribusi nyata. Pembangunan yang inklusif hanya bisa terwujud apabila semua pihak bersatu dan bergerak bersama," pungkasnya.

Melalui audiensi ini, Pemkab Kutim berharap tercipta komitmen kolektif untuk menghadirkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis potensi lokal. Visi besar Kutai Timur Hebat 2025–2029 pun diharapkan bukan sekadar slogan, tetapi terwujud lewat langkah nyata dan kolaborasi lintas sektor.

×
Berita Terbaru Update