Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Indonesia Rilis Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional: Proyeksi Mobil Hidrogen Wajib Wara-wiri

17 April 2025 | April 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-17T07:16:21Z

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Selasa (15/4/2025) meluncurkan roadmap hidrogen dan amonia nasional (RHAN), yang memproyeksikan penggunaan hidrogen yang signifikan dalam sektor transportasi Indonesia hingga tahun 2060.

Melalui dokumen ini, ESDM menetapkan proyeksi kebutuhan hidrogen dalam sektor transportasi, yang mencakup Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV), kapal laut, dan kereta api. Berdasarkan RHAN, pada 2030, Indonesia diperkirakan membutuhkan sekitar 438 ton hidrogen per tahun, yang akan digunakan oleh sekitar 3.000 unit mobil FCEV. Angka ini diprediksi akan melonjak pada 2060, dengan konsumsi hidrogen mencapai 530 ribu ton per tahun dan didukung oleh 3,6 juta unit mobil hidrogen.

Fokus RHAN: Dekarbonisasi dan Energi Terbarukan

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa RHAN memiliki tiga fokus utama dalam pemanfaatan hidrogen:

  1. Pengembangan energi baru terbarukan,

  2. Dukungan terhadap upaya dekarbonisasi,

  3. Potensi ekspor komoditas hidrogen dan turunannya.

"Dengan adanya roadmap ini, kami berharap dapat menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam mengembangkan ekosistem hidrogen yang mendukung dekarbonisasi, baik di tingkat nasional maupun global," ungkap Eniya dalam acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat.

Dukungan Ekosistem Hidrogen di Indonesia

Eniya menegaskan bahwa penciptaan ekosistem hidrogen di Indonesia membutuhkan dukungan kuat dari berbagai pihak. Dia juga mengungkapkan bahwa dia telah menggaungkan pentingnya hidrogen sejak dua dekade lalu, dan kini industri mulai menunjukkan komitmen dengan berbagai inisiatif, seperti pembangunan pilot project hidrogen refueling system oleh PLN di Senayan dan oleh Toyota di Karawang.

Selain itu, PLN juga menginisiasi 22 lokasi untuk hidrogen plant di Jawa dan sekitarnya, yang akan mendukung proses produksi hidrogen di Indonesia.

Toyota: Adopsi Mobil Hidrogen Bisa Lebih Cepat dari Jepang

Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Nandi Julyanto, menyebutkan bahwa adopsi mobil hidrogen di Indonesia dapat berjalan lebih cepat dibandingkan dengan Jepang. Menurutnya, Indonesia tidak memulai dari nol seperti Jepang, yang harus membangun infrastruktur dari dasar.

"Kita sudah memiliki produk dan infrastrukturnya, yang perlu dilakukan sekarang adalah menyelaraskan kebijakan dan ketersediaan bahan baku," jelas Nandi. Dia optimis bahwa dengan dukungan ekosistem yang berkembang, adopsi mobil hidrogen di Indonesia bisa tercapai dalam waktu yang lebih singkat.

Harapan Terhadap Transisi Energi

Dengan peluncuran roadmap RHAN, Indonesia semakin serius dalam mengembangkan energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon melalui sektor transportasi. Jika berhasil mengimplementasikan roadmap ini, Indonesia dapat menjadi salah satu negara pionir dalam adopsi hidrogen sebagai alternatif ramah lingkungan, sekaligus memperkuat posisi negara sebagai eksportir energi terbarukan di masa depan.

Langkah Besar Menuju Energi Bersih

Perjalanan menuju adopsi hidrogen di Indonesia jelas masih panjang, namun roadmap yang diluncurkan oleh Kementerian ESDM memberikan harapan besar. Dukungan dari industri, pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan ekosistem hidrogen yang dapat mendukung dekarbonisasi dan mewujudkan energi bersih di Indonesia.

Dengan semakin berkembangnya teknologi FCEV dan infrastruktur terkait, Indonesia siap menjadi bagian dari revolusi transportasi ramah lingkungan di Asia Tenggara dan dunia.


Sumber Kaltim Expose

×
Berita Terbaru Update