SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud, menegaskan komitmennya untuk menghapus kemiskinan di wilayahnya melalui pendidikan gratis dari jenjang S1 hingga S3. Program unggulan bertajuk "Gratis Pol" ini membebaskan biaya uang kuliah tunggal (UKT Kaltim) bagi putra-putri daerah demi mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Pendidikan merupakan kunci utama dalam memutus rantai kemiskinan dan kebodohan," tegas Rudy dalam pidatonya di hadapan para wisudawan, orang tua, dan civitas akademika Universitas Mulawarman (Unmul), Sabtu (13/4), dikutip dari AntaraNews.com.
Rudy menyayangkan rendahnya angka partisipasi pendidikan tinggi di Kalimantan Timur yang baru menyentuh 12 persen. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pendidikan gratis bukan sekadar bantuan, melainkan investasi besar untuk mencetak generasi emas Kaltim yang siap bersaing di masa depan.
"Saat ini, baru 12 persen masyarakat Kalimantan Timur yang mengenyam pendidikan tinggi. Ke depan, melalui program 'Gratis Pol', kami memberikan pendidikan terbaik untuk seluruh anak Kalimantan Timur," ujarnya.
Tak hanya berfokus pada biaya kuliah, Pemprov Kaltim juga tengah menyiapkan fasilitas pendukung berupa asrama mahasiswa berkapasitas 500 tempat tidur, khusus untuk mahasiswa Unmul. Langkah ini diharapkan mampu menunjang kenyamanan belajar mahasiswa dari berbagai daerah.
Mengutip pengalamannya pribadi, Rudy mengaku pernah menyaksikan banyak teman kuliahnya gagal menyelesaikan studi karena berbagai hambatan, terutama ekonomi. Hal itu memperkuat tekadnya menjadikan pendidikan sebagai prioritas kebijakan utama.
"Bagaimana pun, bagi kami pendidikan tetaplah menjadi prioritas utama," katanya.
Selain itu, Rudy juga menyoroti pentingnya nilai dalam ilmu pengetahuan. Ia menyampaikan tiga prinsip utama: mengejar ilmu hingga akhir hayat, mengamalkan ilmu agar bermanfaat, dan menyebarkan ilmu untuk menjadi syafaat.
Sebagai doktor ekonomi sekaligus alumni Unmul, Rudy memahami betul potensi ekonomi Kalimantan Timur. Namun, ia mengingatkan bahwa kekayaan sumber daya alam tidak akan berarti tanpa kualitas sumber daya manusia yang unggul.
"Kalimantan Timur akan menjadi Ibu Kota Nusantara, dan kita harus menyiapkan generasi emas untuk menjadi pelaku, bahkan pemain andalan di daerah ini," ucapnya.
Gubernur juga menyampaikan pentingnya soft skill dalam meraih kesuksesan. Menurutnya, selain ilmu, relasi dan karakter yang baik juga berperan penting dalam menapaki dunia kerja.
Tak hanya sektor pendidikan, Rudy juga menaruh perhatian serius pada bidang kesehatan. Tahun ini, Pemprov Kaltim berencana membangun dua rumah sakit bertipe B dengan target peningkatan menjadi tipe A. Tak ketinggalan, rumah sakit praktik untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Unmul juga tengah disiapkan.
Dengan sederet inisiatif tersebut, Rudy Mas'ud ingin memastikan bahwa kemajuan Kaltim tidak lagi bertumpu pada tambang, melainkan pada otak-otak cemerlang putra-putri daerahnya.
